Minggu, 24 April 2011

bahan makalah suku bangsa


1.      SUKU BANGSA
Corak kbas dan suatu kebudayaan bisa tampil karena kebudayaan itu menghasilkan suatu unsur yang kecil berupa suatu unsur kebudayaan fisik derigan b& iukldiusus; atau karena di antaxapranata-pranatanya ada suatu pola sosial khusus; atau dapat juga karena warganya menganut suatu tema budaya Sebaliknya, corak khas tadi juga dapat disebabkan karena adanya 1öijks unsur-unsur yang lebih besar. Berdasarkan atas corak khususnya tadi, suatu kebudayaan dapat dibedakan dan kebudayaan lain.
phatian dan suatu deskripsi etnografiadalah kebudayaankebudayaan gorak khas sepenti itu. Istilah etnografi untuk suatu kebudayaan dengan corak khas adalah “sukubangsa” (dalambahasa Inggnis disebut ethnicvup dan bila ditenjemahkan secana harfiah “kelompok etnik”). Namun di sini digmikn isiilah “suku bangsa” saja kanena sifat kesatuan dan suatu suku bangsa bukan “kelompok”, melainkan “golongan”.1
Dalam kenyataan, konsep “suku bangsa” lebihkonpks danipada yang te Idiatis.Thi disebabkan karena dalam kenyataan,batasdani kesatuan miiisia a mera akan din terikato1ehjççgan men em it tergantung path keadaan.

2 /iieragam Kebudayaan Suku Bangsa
penduduk dalam kesatuan masyarakat suku bangsa, seorang sarjana antropologi tentu juga menghadapi masalah perbedaan asas dan kompleksitas dati unsur kebudayaan yang menjadi pokok penelitian atau pokok deskripsi etnografinya. Dalam hal itu para sarjana antropologi sebaikn a membedakan kes ajat suku-suku bangsa di dunia berdasarkan atas kriteria mata pencaiTdawsistem ekonomi ke dalamenapirncgi: (a) masyatakat pemburu dan peramu (bunting and gatbering societies), (b) masyarakat peternak (pastoral societies), (c) masyarakat petä}*1ies of shifting cultivators), (d) masyarakat nelayan (fishing communities), (e) masyarakat petani pedesaan (peasant communities), dan (f) masyara at kotaan kompleks (compkx urban societies).
KONSEP DAERAH KEBUDAYAAN
B. Konsep Daerah Kebudayaan
area) merupakan suatu penggibgoloan (yang dilakukan oleh ahli-ahli antropologi) dart suku-suku bangsa yang beragam kebudayaannya,
•1•-
tetapi mempunyai bebera a unsur mencolok yang srupa.
Dc n suatu sist penggcilongan daerah kebudayaan sebenarnya
merupakan su üsIstjai6kasi-yang mengkelaskan beragam suku bangsa yang tereb uatudaerah atau benua besar, ke dalam golongan-golongan er kanersamaan unsur kebudayaannya. Hal mi untuk mem& Ilin 8uxtharan-incnyeluruh dalam hal penelitian analisis atau penelitian ko para IL an suku-suku bangsa di daerah atau benua yang bersangkutantadi.
C. Daerah-daerah .Kebudayaan di Amerika Utara
Iibian daërah kebüdayaan cli Anéiika Utara menurut
1. ,/‘D budnEskirno, meliputi kebudayaan-kebudayaan suku/ sükbangsa pemburu binatang laut, di pantai utara dan barat laut 7 Kanada, serta pantai pulau-pulau yang berhadapan dengan Pantai
Kanada (seperti Bafinland dan Greenland). Penduduknya yang telah mengadaptasikan diii tethadap kehidupan cli daerah-daerah tanpa pohon dan suhu yang amat dingin. Contoh suku bangsa dani daerah mi adalah: Eskimo Nunivakmiut cli Alaska, Eskimo Iglulik di pantai-pantai bagian utana dan Teluk Hudson, dan Eskimo ,Angmasalik di pantai tenggara Pulau Greenland.
2. / Daerab kebudajpaan Y#kon-Macken,ie, meliputi kebudayaan
/ kehudayaan suku-suku bangsa pemburu binatang hutan Koniferus di Kanada, barat laut (seperti beruang atau binatang-binatang berburu yang lebih kecil), dan penangkapan ikan di Sungai Yukon dan Mackenzie, serta anak-anak sungainya. Di beberapa tempat
ada pula suku-suku bangsa yang dalam musim-musim tertentu memburu binatang rusa reindeet Saiju lembut yang banyak di daerah tersebut telah menyebabkan berkembangnya alat sepatu saiju. Contoh suku bangsa dan daerah mi, yaitu: Tanana di hulu Sungai Yukon, Kaska di hulu Sungai Mackenzie, dan Chipwayan di daerah danau-danau di Kanada Utara.
I
Daerah kebudqyaanpantai barat-laut, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang tinggal di desa-desa tepi pantai barat-laut Kanada, atau di tepi pantai pulau-pulau yang berhadapan dengan Pantai Kanada. Suku-suku bangsa itu hidup dan perikanan (terutama penangkapan ikan saim dan ikan paus). Cini-ciri yang mencolok dalatn kebudayaannya adalah upacara-upacara totemisme dengan suatu seni patung kayu yang berkembang luas, seni tenun yang indah, dan adat-istiadat sekitar potlatch, yaitu pesta-pesta besar sarana kelompok-kelompok kekerabatan yang berasal dan desadesa lain saling bersaing secara benlebih-lebih dalarn memamerkan kekayaan. Contoh-contoh suku bangsa dan daerah mi misalnya /I’Iingit, Haida, dan Kwakiutl.
Daerah kebudqyaan dataran tinggi, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang hidup di desa-desa dalam rumah-rumah setengah di bawah tanah dalam musim dingin (semisubterranean winter dwellings) dan rumah-rumah jerami untuk musim panas. Mata pencanian bidup suku-suku bangsa itu adalah penikanan dan meramu tumbuh-tumbuban dan buah-buahan. Contoh sukusuku bangsa dan daerah mi adalah: Kutenai, Kiamat, dan Yurok.
,7Daerah k.ebudqyaan Plains, yang meliputi kebudayaan suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang sampai kira-kira akhin abad
ke-l 9 tersebar di daerah stepa-stepa mahaluas, yaitu di daerah prairie atau plains di antara sungai besar Mississippi dan deret Pegunungan Rocky, yang hidup dan berburu binatang banteng bison dengan kuda (yang pemakaiannya mereka pelajani dad orang Spanyol). Sekanang dengan kandasnya bison, orang Indian Prairie mi sudah mempunyai mata pencanan bidup lain atau sudah tersebar di kota-kota. Contoh suku bangsa dan daerah mi misalnya: Crow, Omaha, dan Comanche.
Daerah kebudqyaan hutan timur, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang tensebar di daerah-daerah sekitar bagiantimur-laut, dan hidup sebagai petani menetap dengan jagung sebagai tanaman pokok. Suku-suku bangsa itu umumnya hidup dalam desadesa dengan rumah-rumah panjang yang terbuat dan kulit pohon untuk muslin panas, dan rumah-rumah setengah bola yang juga tenbuat dan kulit pohon untuk musim dingin (wigwam). Contoh suku bingsa dan daerah mi misalnya: Winnebago, Huron, dan Iroquois.
7 ,t’aerah kebudqyaan Dataran California (Cakfornia GreatBasin), meliputi / kebudayaan suku-suku bangsa bermasyanakat numpun yang bidup
/ dan berburu dan mengumpulkan biji-bijian. Mereka tinggal dalam rumah-rumah jerami, dan terkenal karena keindahan scm anyaman meneka. Contoh suku bangsa dan daerah mi adalah misalnya:
Miwok, Washo, dan Ute.
8. /)aemh kebudqyaan baratdaja, meipuii kebudayaan suku-suku bangsa / bermasyarakat rumpun, yang tersebar di daerah gurun dan setengah
gurun, dan yang hidup dan pertanian intensif di Iembah-lembah sungai. Suku-suku bangsa itu tinggal di desa-desa berumah persegi bertingkat-tingkat yang terbuat dan tanah hat (pueblo), dan yangsering dibangun di atas puncak gunung-gunung karang yang tinggi curam untuk keperluan pertahanan. Contoh dan suku-suku bangsa daerah mi adalah: Apache, Navaho, Zum Pueblo, Hopi Pueblo, 1dan Santa Clara Pueblo.
‘Daerah kebudqyaan tenggara, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa yang hidup dan bercocok tanam intensif dengan cangkul. Menanam jagung, labu-labuan, dan tembakau sebagai tanaman pokok. Mereka hidup dalam desa-desa dengan rumah-rumah berbentuk persegi panjang yang tergabung dalam federasi-federasi desa yang luas. Dalam kehidupan keagamaannya mereka telah mengembangkan suatu sistem upacara yang luas dan berpusat kepada pemujaan matahani. Contoh dan suku-suku bangsa dati daerah mi adalah:
herokee, Seminole, dan Choctow.
10. / Daerah kebudqyaan Meksiko, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa / bermasyarakat pedesaan yang berorientasi terhadap suatu
/ peradaban kota yang banyak terpengaruh oleh kebudayaan Spanyol dan agama Katolik. Pada zaman sebelum orang Spanyol datang, rakyat pedesaan beronientasi padä suatu peradaban tinggi di kotakota besar dengan bangunan kuil-kuil yang indah, pusat penyembahan rnatahani, yang dilakukan dengan upacara-upacara luas menggunakan korban manusia. Rakyat di desa-desa bidup dan bercocok tanam di ladang dengan jagung, kentang, labulabuan, tembakau, dan kapas sebagai tanaman pokok.
D. Daerah-daerah Kebudayaan di Amerika Latin
1. Sistem Penggvlongan Daerah-daemh Kebudayaan diAmerika Latin
Dalam bukuJ.H. Steward dan L.C. Faron berjudul Native Peoples of South 59) yang merupakan suatu ikhtisar dan seluruh bahan yang tercantum dalam Handbook of the South American Indians, pada dasannya masih dipakai juga sistem kiasifikasi Cooper, tetapi dengan beberapa perbaikan menjacli lima tipe, yaitu: (1) Cultures with Theocratic and Militaristic Cbiefdoms; (2) Andean Cultures; (3) Southern Andean Cultures; (4) Tropical Forest Cultures; dan (5) Cultures of Nomadic Hunters and Gatheres. Berbeda dengan sistem pembagian culture areas yang lazim, sistem ‘dalam buku Stewand-Faron mi juga memperhitungkan enclaves dad kebudayaan-kebudaYaan dan suatu tipe yang terseban terakhir atau berada dalam daerah kebudayaan tipe lain (lihat Peta 3).
2 /Daerah-daerah Kebudayaan diAmerika Latin
a./
Daerakebudayaan-Cad4U6 meliputi kebudayaan-kebudayaati yang / dulu maupun sekarang tersebar di Kpulauan Kanibia, di
/ negaViü dito dan
mi dulu ampai datangnya orang Spanyol telah rnengembangkan organisasiorgamsasi kemasyarakatan yang tidak terbatas kepada masyarakat desa-desa lokal, tetapi menjangkau ke suatu daerah yan lebih luas

Selajii, mereka menaruh perhatian terhadap masalah susunan kelompok-keiipok manusia dan hubungan antara mereka dalam hal ber1adangTih.Jminpinan dalam aktivitas berladang, masalah bantuan tenaga dan gotong royong pada musim-musim sibuk dan sebagainya.
5. MenangkapJkan
iñgasi;
Di samping berburu dan merarnu, menangkap ikan juga merupakiircarian yang sangat tua. Manusia zaman purba yang kebetulan at sungai, danau, atau laut, telah memanfaatkan suniber alam yang penting itu untuk keperluan hidupnya. Ketika manusia mengenal bercocok tanam, aktivitas menangkap ikan serigkukan sebagai mata pencarian tambahan. Sebaliknya, masyarakat nelayan yang menangkap ikn sebagai mata pencarian yang utama, juga bertani dan berkebun.\
/Q’IBercocok TanamMen5flftflgat1 Irigasi
Bercocok tanam menetap pertama-tama timbul di beberapa daerah yang terletak di daerah pef sungai-sungai besar (karena daerah itu sangat subur tanahnya). Dafh-daerah itu misalnya daerah perairan Sungai Nil atau daerah SungiTigris dan Eufrat di daerahdaerah yang sekarang menjadi wilayah Irak.
H. Organisasi Sosial
1. (U -unsurimususdalam Organisasi Sosial
Setiap kebidupan masyarakat diorganisasi atau diatur oleh adatistiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di
dalam lingkungan tempat individu hidup dan bergaul dan had keharE Kesatua..ssiI yang paling dekat dan mesra adalah kesatuan kekerabata a,yaitu keluarga inti ygdekat dan kaum kerabat lain.
2. Sistem Kekerabatan
Dalam masyarakat cli mana e aruh industrialisasi sudah masuk menda1iahk6a a i kesatuan kekerabatan yang se a penting dalam banyak sektor kebidupan seseorang,biasanya mulai berkurang dan bersamaan dengan itu atiiiidat yangiihgaturkehickupan kekerabatan sebagai kesatuan mulai mengendot Namun masil banyak sekali masyarakat di Afrika, Asia, Oseania, dan Amerika Latin, yang berdasarkan pertanian dengan suatu kebudayaan agraris. Pada kebudayaan seperti itu hubungan kekerabatan d1am kehidupan 1ThLSYrakat biasanya masing-masing sanga.
I. Sistem Pengetahuan
1. Perhatian
Dalam suatu etnografi biasanya ada berbagai bahan keterangan mengei sistem pengetahuan dalam kebudayaan suku bangsa yang bersangkutan.
Perhatian yang—sangat kurang itu mungkin clisebabkan karena antara pghiidiEropa dulu ada suatu pendirian bahwa dalam kebudaya suku-suku bangsa di luar Eropa tidak ada sistem pengetahuankaü maka hal itu tidak penting, atau merupakan’ëcuanatau suatu keadaan istimewa.
Sistem Pengetahuan
U? rrrrwngenxai—pekok-okok khusus yang merupakan isi d sistem pengetahuan dalam suatu kebudayaan, akan merupakan suatu uraian tentang cabang-cabang pengetahuan. Cabang-cabang itu sebatknya dibagi berdasarkan pokok perhatiannya Dengan demikian tiap suku bangsa di dunia biasanya mempunyai pengtahuani
4 alam sekitarnya;
b) alam flora di daerab tempat tinggalnya, j c)’ alam fauna di derah tempat tinggalnya;
, zat-z-at, bahan mentah, dan benda-benda dalam Iingkungannya; - e tubuh nianusia;
I f)/ sifat-sifat dan tiugkah laku sesama manusia; dan g) ruang dan waktu.
3. Sistem Reigi
4 / Perhatian Ilmu Antropologi terhadap Rehi
/ hanya nerupakan suatu himpunan tulisan mengenai adat-istiadat yang anehaneh dan suku-suku bangsa di luar Eropa, reigi telah menjadi suatu pokok penting dalam buku-buku para pengarang tulisan etnografi mengenai suku-suku b ngsa itu. Kemudian, ketika bahan etnografi tersebut cligunakan secar oleh dunia ilmiah, perhatian terhadapbahan mengenai upacara keagamaan itu sangat besar. Scbcny1 ada da hil_yang menyebabkan perhatian yang besar itu, yaltu:
a) ,Aipacaa-keagamaan dalam kebudayaan suatu suku bangsa blasanys
/ merupakan unsur kebudayaan yang tampak secara lahir; 1)’ bahan etnografi mengenai upacata keagamaan diperlukan untuk
/ menyusun teoni-teoni tentang asal-mula religi.
/2unsur unsur khusus dalam Sistem Religi
Djbahas pokok an o1otntang religi, sebaiknya juga dl bicarakan sistem ilmu gaib sehingga pokok itu dapat dibagi menjadi dua pokok khusus, yaltu: (1) sisteni religi dan (2) sistem ilmu gaib.
Sgçtivitas manusia yang bersangkutan dengan religi berda$1asuatu getarai jiwa, yang biasanya disebut emosi keagamaa(rfs emotion). Emosi keagamaan mi biasanya pernah dialami oleh sethp. manusia, walaupun getaran emosjitu mungkin hanya Igsiiig untuk beberapa detik saja, untuk kemudian menghilang lagi.
antara pengikut-pengikutnya. Dengan demikian, cmosikeagima suatu religi bersama dengan tiga
ygjn, yaitu: (a) sistem keyakinan; (b) sistern upacara
keagamaan uatu urnat yang menganut religi itu.
Si.stem-keakinan secara khusus mengandung banyak subunsur. MengenaLinLparaa1li antropologi. biasanya menaruhperhatian terhadap konçpitang dewa-dewa yang baik maupun yang jahat sifat dan tanda dewa4dewa; konsepsi tentang makliluk-makMuk hams Iainnya sepe oroh leluhur, roh-roh lain yang baik maupun yang ahat hantu daii kmsepsi-tentangdewa tertingg danpencipta alam; masalah terclptanya dunia dan alam (kosmogoni); masalah rnengenai bentuk datft-sifat dunia dan alam (kosmologi); konsepsi tentang hidup dan i iiknsepsi tentang dunia roh, dunia akhirat dan lain-lain.
K. Kesenian
1. Bab tentang Keseman dalam Etnografi
atau segala ekspresi hasrat manusia akan keind ,dalamkebudayaafl suku-suku bangsa di luar Eropa, mula-mula bersifatdlctif: Pan pengarang etnografi masa akhi.r abad ke-19 dan permulaan abad ke-20 dalam karangan-karangan rfiereka sering kali memuat suatwdeskripsirnengeflai benda-benda hasil seni, seni rupa, terutama seni patuiig5—&efii-ukir, atau seni hias,pada benda alat-alat sehañ-hari.
2. Lapangan-lapangan Khusus dalam Kesenian
ApiIseorang ahli antropologi ingin mengisi bab tentang kesenian dalam buku etnografinya, maka sebaiknya ia berpedoman pada suatu kerangka baku mengenai lapangan-lapangan khusus dalam kesenian.
Dipandangdari sudut cara kesenian sebagai ;ekspresi hasrat manusia a1äiiEkeindahan itu dlinikmati, maka ada dua lapangan besar, yaitu: (a) senT pa, atau kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan mata,-thñ(b) seni suara, atau kesenian yang dinikmati oleh manusia dengantliuiE





                                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar